Berawal saat tahun 2014 membaca tulisan dari John Resig yang berjudul Write Code Every Day, sejak pertengahan Desember 2018 saya mencoba mempraktekkan membuat satu commit git di Github saya setiap hari.
Jika ada yang ingin saya kerjakan, saya akan membuat todo atau task yang bisa dikerjakan dalam waktu 15 - 30 menit.
Todo atau task tersebut dikumpulkan dalam bentuk todo list dimana setiap pagi sebelum berangkat kantor atau setiap malam sebelum tidur saya akan memilih satu todo.
Todo atau task dianggap selesai jika sudah dilakukan “git commit” dan “push” ke Github.
Bagi yang belum tahu, Github adalah tempat berbagi dan kolaborasi kode bagi para Programmer. Namun belakangan tidak hanya digunakan oleh Programmer atau Software Engineer, namun non-IT pun juga menggunakannya.
Sebagai contoh Washington DC mempublikasikan secara terbuka dokumen terkait hukum di Github. Dan karena terbuka, seorang warga bahkan sempat membuat heboh dengan kontribusi membetulkan typo penting.
Kembali ke topik, Engineering Director Dropbox yang bernama Alex Allain juga menerapkan sehari satu todo, namun sedikit berbeda dengan John Resig, dalam tulisannya berjudul Ten Minutes a Day dia menerapkan 10 menit sehari didedikasikan untuk menulis buku.
According to the calendar, I wrote the book between January 2010 and January 2012, but it took me less than 200 hours of work. I know this because for most of the time I worked on the book, I kept careful track of my time spent.
Between 1/4/2010 and 9/29/2011 (when I stopped keeping track), I’d worked on the book for almost exactly 156 hours and written over 70,000 words.
Saya sendiri sejak mempraktekkan sehari satu commit ini selama 6 minggu, kurang lebih mendapatkan kelebihan yang mirip apa yang dialami John Resig dan Alex Allain dalam tulisannya tersebut, yaitu:
Membantu Memecah Todo Sekecil Mungkin
Berhubung todo atau task harus dikerjakan dalam waktu 15 - 30 menit, membuat saya berpikir untuk memecahnya sekecil mungkin. Alhasil sedikit banyak melatih saya untuk memecah todo dalam pekerjaan di kantor.
Diolah Otak di Alam Bawah Sadar
Saat kita berjalan, mandi, atau aktivitas sehari - hari sebenarnya tanpa sadar otak kita terus berpikir untuk menemukan solusi dan inspirasi terhadap todo yang sudah disiapkan untuk diselesaikan.
Jadi ketika membuka laptop atau komputer untuk mengerjakan todo, solusi sering sudah siap sehingga tidak perlu berpikir lama.
Teratur, Seimbang, Santai
Dulu sewaktu mengerjakan sesuatu ditumpuk dalam satu atau dua hari, sering lupa waktu dan lebih pusing karena terasa banyak. Sejak dipecah dan dicicil setiap hari, membuat lebih santai. Selain itu ada perasaan gol telah tercapai.
Sejauh ini saya kebiasaan baru ini membuat saya mudah untuk membagi waktu antara bersantai dan belajar. Target saya selama mungkin bisa melakukan hal ini, walaupun sepertinya sulit dilakukan jika berpergian, tidak ada komputer atau akses internet.